5 Kunci Sukses Timnas U-19 Taklukan Korsel

5 Kunci Sukses Timnas U-19 Taklukan Korsel

Timnas U-19 mampu mengalahkan raksasa Asia Korea Selatan 3-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Kemenangan ini membuat anak asuh Indra Sjafri otomatis lolos ke putaran final Piala Asia U-19 tahun 2014 di Myanmar dengan predikat juara Grup G dengan meraih sembilan poin dari tiga pertandingan.
Timnas Indonesia U-19 kembali membukukan sejarah prestasi sepak bola Indonesia, setelah sebelumnya menjuarai Piala AFF 2013. Kemenangan ini lebih bermakna mengingat Korsel adalah juara bertahan dan 12 kali juara turnamen ini. Berikut 5 kunci sukses timnas mengalahkan Korsel seperti dirangkum merdeka.com.

1. Militansi yang luar biasa


Penampilan timnas U-19 saat melawan Korea Selatan luar biasa. Mereka selalu mengejar bola ke mana datangnya. Ini tak lepas dari militansi yang dipertontonkan oleh para pemain. Soal militansi ini juga diakui oleh pelatih Timnas Indonesia Indra Sjafri mengaku bersyukur dengan pencapaian anak asuhnya. Hasil yang diraih merupakan buah kerja keras serta materi pemain yang memang luar biasa. Pemain yang turun merupakan pemain terbaik yang dicari langsung dari seluruh Indonesia.

"Ini semua pemain militan yang dipilih dengan standar tinggi. Meski mereka tertinggal, semuanya akan bermain maksimal hingga pertandingan usai. Dan sekarang sudah dibuktikan. Tim mana saja bisa dikalahkan," katanya usai pertandingan.

2. Serangan dari sektor sayap


Tiga gol timnas yang dilesakkan ke gawang Korea Selatan semuanya bermula dari serangan sektor sayap. Gol pertama Evan Dimas adalah umpan jitu dari Ilham Udin Armayn. Dia seakan tahu ada Evan Dimas datang dari belakang berusaha menyongsong bola. Umpan tarik yang luar biasa akurat dan shooting berkelas dari Evan Dimas. Gol kedua juga datang dari pergerakan cantik Maldini Pali di sektor sayap kanan lini serang timnas.

Umpan ditarik ke Evan Dimas yang berdiri tanpa kawalan di tengah dan langsung menyelesaikan dengan shooting yang indah. Bola melewati kolong kiper Korea Selatan. "Korea Selatan dikolongin," kata Indra Sjafri.

Gol ketiga juga datang dari sektor sayap. Ilham Udin berpindah ke kanan dan dengan aksi individu menyodorkan bola ke Mukhlis Hadi Ning yang dengan tumitnya mengumpan ke Evan Dimas. Eksekusi cantik dari Evan Dimas.

3. Kiper brilian dan lini belakang solid


Penampilan lini belakang timnas saat melawan Korea Selatan juga patut diacungi jempol. Kiper Ravi Murdianto setidaknya dua kali melakukan penyelamatan gemilang salah satunya memblok tendangan Kim Shin. Duet center back Hansamu Yama Pranata dan Shahrul Kurniawan tampil solid. Full back kanan Putu Gede Juni Antara dan full back kiri Fatchu Rohman tampil disiplin menjaga wilayah pertahanan dari kemungkinan umpan silang Korea Selatan. Fatchu Rohman bahkan berkali-kali membantu serangan.

Ravi Murdianto berani keluar menyongsong bola udara yang berbahaya. Positioning dan refleksnya luar biasa. Hansamu Yama sempat melakukan pelanggaran berbuah penalti tetapi mentalnya tidak drop memimpin rekan-rekannya.

4. Ramuan strategi pelatih


Pelatih Korea Selatan (Korsel) Kim Sang Ho, menyanjung rivalnya Indra Sjafri. Menurutnya, sang pelatih Timnas Indonesia U-19 itu lah sang pemain terbaik malam ini.

"Pemain terbaik dari tim pemenang adalah pelatihnya," ujar Kim sembari tersenyum saat ditanya siapa pemain terbaik Indonesia menurutnya malam ini. Strategi Indra Sjafri sangat tepat dengan serangan sektor sayap dan menguasai lapangan tengah. Dia juga paham betul cara menangkal Korea Selatan yaitu menghindari umpan silang bola atas Teaguk Warriors.

Sementara saat ditanya tentang Evan Dimas yang membukukan hat-trick malam ini (12/10) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kim menyoroti teknik dan ketenangannya. "Dia tenang, teknik sangat bagus. Dia modal bagi Indonesia ke depannya," jelasnya singkat.

5. Lini tengah berdaya jelajah tinggi


Kekuatan timnas U-19 tak lepas dari trio gelandang yang dipasang Indra Sjafri. Hargianto tampil beringas dengan selalu mengejar bola kemanapun bergerak. Tak jarang dia clash dengan pemain Korsel. Satu tendangan keras Hargianto membentur mistar gawang Korsel. Zulfiandi tampil dengan daya jelajah tinggi. Dua kali tendangan keras dari luar kotak penalti membahayakan gawang Korsel.

Evan Dimas pintar mengatur tempo dan posisi. Dia dirijen lapangan tengah dengan umpan terukur yang tahu harus ke mana membagi bola. Ketiga pemain ini juga sangat percaya diri memainkan bola-bola pendek. Lebih lengkap lagi, Evan Dimas mencetak tiga gol.



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 05.11 and have 13 komentar

13 komentar:

Terimah kasih Telah mengunjungi Blog ini.
Tolong tinggalkan komentar yah ^_^ (No Spam)